Kamis 01 Aug 2013 02:42 WIB

Pesawat Mata-Mata AS Bantu Filipina Intai Cina

Drone, pesawat tak berawak
Foto: guardian
Drone, pesawat tak berawak

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina mengaku telah mengantongi laporan penting mengenai kegiatan militer Cina di wilayah sengketa laut Cina Selatan berkat bantuan pesawat mata-mata Amerika Serikat. 

Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario pada Rabu mengatakan pesawat Angkatan Laut AS, P-3 Orion sering terbang di atas wilayah yang dikatakan Filipina wilayah hukumnya dan memberikan laporan penting intelijen.

"Saya pikir hal itu sangat penting untuk kami," kata del Rosario kepada wartawan ketika ditanya mengenai nilai informasi yang dikumpulkan oleh pesawat mata-mata tersebut.

"Kami memiliki kepentingan dalam hal yang terjadi di wilayah zona ekonomi ekslusif kami, dalam landas kontinental kami, dan kami ingin untuk diketahui jika ada gangguan."

Cina mengklaim hampir semua wilayah laut, bahkan perairan dekat Filipina dan tetangganya. Analis telah lama memperingatkan bahwa klaim tumpang tindih Cina dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan dapat menimbulkan konflik bersenjata.

Tensi meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah Cina mengadopsi diplomatik agresif dan taktik militer untuk menegaskan klaimnya atas perairan yang kaya sumber daya.

Filipina telah berulang kali menyerukan pada Amerika Serikat, mantan penjajah dan sekutu militer terdekatnya, untuk membantu dalam melawan Cina.

AS memang menegaskan tidak akan ambil bagian dalam sengketa wilayah Laut Cina Selatan, namun mereka berjanji akan membantu dalam meningkatkan kemampuan militer Filipina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement