REPUBLIKA.CO.ID, QAHIRAH -- Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, tiba di Kairo, Rabu (31/7), untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah sementara Mesir dan pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.

Seorang juru bicara mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk mendorong negara itu kembali ke jalan demokrasi dan telah dikoordinasikan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, yang mengunjungi Kairo pekan ini.

Westerwelle ingin ikut merasakan situasi dan tahap krisis saat ini. Dia akan menyerukan semua pihak di Mesir kembali ke kondisi yang disahkan secara demokratis dan dimulainya kembali proses transformasi inklusif.

"Pesan utamanya adalah penting bagi semua pihak yang terlibat untuk berkomitmen kerja sama, mengakhiri kekerasan dan mengadakan dialog," kata juru bicara kepada para wartawan.

Westerwelle akan bertemu dengan perwakilan dari pemerintah sementara, termasuk Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy, serta pemimpin Ikhwanul Muslimin Muursi sebelum kembali ke Berlin pada Jumat.

''Dia tidak memiliki rencana. Namun seperti Ashton, dia akan bertemu dengan Mursi sendiri,'' kata juru bicara.

Jerman, kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, telah memperingatkan bahwa bantuan lebih lanjut untuk Mesir tergantung pada penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan pembebasan Mursi yang telah ditahan sejak digulingkan oleh militer pada 3 Juli.

Ikuti Whatsapp Channel Republika