Kamis 01 Aug 2013 14:40 WIB

Pemerintah Mesir Ancam Bubarkan Paksa Demonstran Pendukung Mursi

  Pendukung Mursi mendampingi seorang warga yang meratapi kerabatnya yang tewas ditembak aparat keamanan di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7). (AP/Manu Brabo)
Pendukung Mursi mendampingi seorang warga yang meratapi kerabatnya yang tewas ditembak aparat keamanan di Nasr City, Kairo, Sabtu (27/7). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir kembali dihadapkan pada kemungkinan bentrokan berdarah setelah pemerintah Mesir pada Kamis mengumumkan rencana untuk segera membubarkan unjuk rasa yang dilakukan oleh pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi.

Ribuan simpatisan Mursi dan Ikhwanul Muslimin selama satu bulan telah mengadakan unjuk rasa dengan berkemah di dua lokasi berbeda sekitar ibu kota Kairo. Mereka bersumpah akan tetap bertahan sampai Mursi dikembalikan ke kursi kepresidenan.

Pemerintah sementara Mesir mengatakan bahwa dua demonstrasi tersebut telah mengancam keamanan nasional dan mengganggu lalu lintas jalan umum. Bahkan, pemerintah sempat menyebut "terorisme".

Mesir menginstruksikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengatasi bahaya tersebut dan mengakhirinya. Namun, instruksi tersebut tidak merinci tenggat waktunya.

Kebijakan Mesir tersebut dinilai dapat membawa Mesir pada peristiwa berdarah yang baru. Sebelumnya, pasukan militer negara tersebut menembak mati 80 anggota Ikhwanul Muslimin pada Sabtu.

Tindakan itu kemudian memicu kekhawatiran global bahwa militer Mesir berencana membubarkan Ikhwanul Muslimin yang sebelumnya harus bergerak di bawah tanah pada masa Husni Mubarok.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement