REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Anggota Biro Politik Hamas, Ezzet Al Resheq, mengatakan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel tidak boleh dimanfaatkan sebagai harga tawar-menawar.
''Resheq mengkritik tim negosiasi Otoritas Palestina di Tepi Barat yang memberikan syarat bagi perundingan damai dengan Israel dengan membebaskan tahanan Palestina di penjara Israel,'' sebut laporan situs Palestinian Information Center.
Dia berbicara dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya mengomentari keputusan Israel yang akan membebaskan 104 tahanan sebagai syarat yang disetujui untuk dimulainya negosiasi dengan Otoritas Palestina di Ramallah.
Resheq menyarankan pembebasan tahanan Palestina seharusnya dilakukan seperti kesepakatan Wafa Al-Ahrar pada 1 Oktober 2011. Kesepakatan Wafa Al-Ahrar berhasil membebaskan lebih dari seribu tahanan Palestina sebagai imbalan bagi pembebasan seorang tentara Israel yang ditahan Hamas, Gilad Shalit.