REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden segera meninggalkan bandara Moskow setelah lebih dari satu bulan menetap di transit hotel setempat.
Snowden bisa meninggalkan bandara setelah Rusia memberi dokumen pengungsi. Dalam akun Twitter Wikileaks, Snowden telah memenuhi status pengungsi dan akan segera meninggalkan bandara.
"Edward Snowden dengan sukses mendapat status pengungsi di Rusia dan akan meninggalkan bandara secepatnya," tulis akun tersebut, Kamis (1/8).
Sejumlah negara di Amerika Latin seperti Bolivia dan Venezuela telah menawarkan suaka kepada Snowden. Namun, dia tidak dapat meninggalkan bandara Moskow karena tidak memiliki dokumen perjalanan.
Paspor Snowden telah dicabut oleh pemerintah AS. Snowden awalnya melarikan diri ke Hongkong setelah membocorkan dokumen rahasia intelijen AS.
Dia membocorkan informasi tentang kegiatan mata-mata AS yang menyadap telpon sejumlah negara. Dia kemudian pergi ke Moskow dan menetap di ruang transit.
Sebelumnya Snowden telah mengajukan permintaan suaka hingga ke 21 negara termasuk Rusia. Akan tetapi, permintaan suaka ke Rusia tersebut ditanggapi dengan pemberian dokumen pengungsian.