Jumat 02 Aug 2013 02:32 WIB

Rusia Beri Suaka Snowden, AS Tinjau Ulang Pertemuan Obama-Putin

Edward Snowden
Foto: AP/The Guardian
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gedung Putih pada hari Kamis mengatakan pihaknya akan melakukan peninjauan kembali terhadap rencana pertemuan tingkat tinggi presiden Amerika Serikat-presiden Rusia awal September ini setelah Moskow memutuskan untuk memberikan suaka kepada pembocor rahasia intelijen AS, Edward Snowden.

"Kami sangat kecewa," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney kepada para wartawan.

"Kami sedang meninjau manfaat dilakukannya pertemuan puncak itu setelah kejadian ini serta masalah-masalah lainnya."

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral di sela-sela konferensi tingkat tinggi negara-negara Kelompok-20 pada awal September mendatang di Saint Petersburg.

Namun, keraguan akan terwujudnya pertemuan bilateral itu bermunculan karena ketegangan hubungan antara Washington dan Moskow dalam berbagai masalah, termasuk status Snowden, konflik di Suriah serta pemberian hukuman bagi pemimpin unjuk rasa Rusia Alexei Navalny.

Snowden, yang menghadapi tuntutan kegiatan mata-mata di Amerika Serikat setelah membocorkan rincian program penyadapan telepon dan internet yang dilancarkan AS, akhirnya meninggalkan bandara Sheremetyevo pada hari Kamis setelah Rusia memberikan tempat perlindungan selama satu tahun.

"Kami sangat kecewa bahwa pemerintah Rusia akan mengambil langkah ini kendati kami telah menyampaikan permintaan secara jelas dan berdasarkan hukum, baik di muka umum maupun secara pribadi, agar Bapak Snowden diserahkan kepada Amerika Serikat untuk menghadapi tuntutan terhadapnya," kata Carney.

"Langkah yang diambil oleh pemerintah Rusia ini merusakan catatan panjang kerjasama penegakan hukum, kerjasama yang baru-baru ini telah mengalami kemajuan sejak peristiwa pemboman Boston Marathon."

Carney menekankan sikap Washington bahwa Snowden bukanlah seorang pembocor rahasia ataupun pembangkang, melainkan seseorang "yang dituduh telah membocorkan informasi rahasia dan telah dikenai tuntutan melakukan tiga macam kejahatan."

Ketika ditanya bagaimana nasib pertemuan tingkat tinggi Obama-Putin, Carney menjawab, "Saya tidak punya pengumuman terjadwal untuk hari ini, tapi jelas bahwa ini bukan perkembangan yang positif."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement