REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pembocor rahasia intelijen yang menjadi buronan Amerika Serikat, Edward Snowden, pada Kamis menyampaikan terima kasih kepada Rusia yang telah memberikannya suaka selama satu tahun.
Pernyataan terima kasih itu disampaikannya melalui laman WikiLeaks. Dalam pernyataan itu, Snowden juga menuding pemerintah AS "tidak menunjukkan rasa hormat" terhadap hukum internasional.
"Selama delapan minggu terakhir ini, kita melihat bagaimana pemerintahan Obama tidak menghormati hukum internasional maupun hukum dalam negeri, namun pada akhirnya hukumlah yang mendapat kemenangan," kata Snowden dalam pernyataan pertamanya kepada masyarakat umum sejak ia meninggalkan bandar udara Sheremetyevo di Moskow.
"Saya berterima kasih kepada Federasi Rusia karena telah memberikan tempat perlindungan, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara itu dan kewajiban-kewajiban internasionalnya."
Snowden, yang diburu Amerika Serikat atas tuntutan melakukan kejahatan setelah membocorkan rincian program pengintaian rahasia besar-besaran oleh AS, akhirnya berhasil meninggalkan Sheremetyevo pada hari Kamis.
Sebelumnya, ia terjebak berada di bandara tersebut selama lebih dari lima minggu setelah tiba dari Hong Kong.
WikiLeaks mengatakan Snowden meninggalkan bandara dengan ditemani oleh penasihat hukum laman kelompok anti-kerahasiaan itu, Sarah Harrison, yang terus mendampingi Snowden selama ia berada di bandara, dan bahwa kedua sosok itu pergi ke "tempat yang aman dan rahasia".