Jumat 02 Aug 2013 11:31 WIB

Pemerintah Mesir Minta Pendukung Mursi Membubarkan Diri

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Pendukung Mursi berunjuk rasa menentang kudeta militer di Nasr City, Kairo, Ahad (28/7).
Foto: AP/ Hassan Ammar
Pendukung Mursi berunjuk rasa menentang kudeta militer di Nasr City, Kairo, Ahad (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Dalam Negeri Mesir menjanjikan keamanan kepada pendukung Muhammad Mursi jika mereka mau membubarkan diri dari kamp protes di Kairo. 

Jika tidak, polisi setempat siap untuk membubarkan mereka meskipun dunia internasional menyerukan Mesir untuk menahan diri. Permintaan untuk membubarkan diri tersebut diberikan setelah komandan polisi membahas pelaksanaan perintah untuk mengakhiri protes. 

Sebuah pernyataan kementerian dalam negeri meminta pendukung Mursi di Rabaa Al-Adawiya dan Nahda segera pergi. Kementerian menjanjikan jalan keluar aman dan perlindungan penuh bagi siapapun yang merespons seruan tersebut. 

Juru bicara Aliansi Anti Kudeta yang mengorganisasi demonstrasi, Allaa Mostafa menuntut pembebasan presiden Mursi. "Kami akan terus aksi duduk dan protes damai," katanya dikutip Arabnews, Jumat (2/8). 

Menteri telah memerintahkan polisi untuk mengakhiri aksi duduk dan pawai para pendukung Mursi. Mereka dinilai sebagai ancaman keamanan nasional. Perintah tersebut menimbulkan kekhawatiran terjadinya kekerasan baru. 

Pada akhir pekan lalu, 82 orang tewas dalam bentrokan antara pendukung Mursi dengan aparat keamanan di Kairo. Lebih dari 250 orang tewas terbunuh sejak militer menggulingkan Mursi dari kursi presiden setelah baru setahun menjabat. 

Mursi sendiri masih ditahan di tempat yang belum diketahui. Dia ditahan dengan tuduhan lari dari penjara saat revolusi yang menjatuhkan presiden Hosni Mubarak 2011. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement