Sabtu 03 Aug 2013 20:27 WIB

AS Ajak UEA Atasi Konflik Mesir

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Mansyur Faqih
Menlu AS John Kerry
Foto: X02595
Menlu AS John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) mengatakan akan bekerja sama dengan negara lain untuk menyelesaikan krisis di Mesir. AS akan menyuntikkan energi baru untuk mengakhiri tragedi berdarah sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

Sehari usai mengatakan tentara telah mengembalikan demokrasi, Menlu AS, John Kerry mendesak pemerintah Mesir untuk memberikan demonstran ruang untuk protes secara damai. Selain itu juga sebagai peringatan terhadap penyebaran pro-Mursi.

"Kami akan bekerja keras bersama dengan negara lain untuk membawa kedamaian dan demokrasi, juga menghormati hak-hak setiap orang," kata Kerry sebelum bertemu Menlu Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed di London seperti dilansir Reuters.

Pertemuan tersebut menjadi upaya diplomatik baru untuk mengakhiri krisis yang telah memakan korban lebih dari 300 orang. Tentara militer telah menghapus Mursi dan Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan pada 3 Juli dalam menanggapi protes massa terhadap pemerintahannya.

Setelah mediasi dengan Uni Eropa, dorongan baru akan bergantung pada Uni Emirat Arab untuk bekerja sama dengan pemerintah yang didukung militer. Sementara Qatar mendukung pemerintahan Mursi dan bekerja sama dengan para pendukungnya.

Mohamed ElBaradei, wakil presiden dalam sistem administrasi baru mengatakan, telah melakukan pembicaraan dengan para pendukung Mursi. "Orang-orang sangat marah ketika saya mengusulkan untuk berbicara dengan mereka," kata dia.

ElBaradei menyampaikan harapannya kepada mereka. "Saya berharap mereka memahami bahwa waktu sedang tidak di pihak mereka. Saya bisa mengendalikan mereka untuk sekarang, tapi tidak bisa menahannya lebih lama," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement