REPUBLIKA.CO.ID,CANBERRA -- Pihak berwenang Selandia Baru melakukan penarikan atas 1.000 ton produk susu dari tujuh negara, Sabtu (3/8).
Perusahaan produk susu Fonterra mengumumkan bahwa hasil tes menunjukkan adanya sejenis bakteri yang dapat menyebabkan botulisme. Kementerian Perindustrian Primer Selandia Baru hari Sabtu mengatakan produk yang tercemar itu mencakup susu formula, minuman olah raga, minuman protein, dan minuman-minuman lain. Dikatakan, distribusi produk itu selain untuk konsumsi dalam negeri, juga mencakup Cina, Australia, Thailand, Malaysia, dan Arab Saudi.
Fonterra adalah perusahaan produk susu terbesar nomor empat di dunia, dengan omset sekitar 16 miliar dolar pertahun. Industri susu merupakan penggerak perekonomian Selandia Baru, yang mengekspor 95 persen produk susunya.
Dalam jumpa pers, Fonterra berulangkali menolak menjelaskan rincian mengenai perusahaan, negara, atau produk yang terimbas.