Ahad 04 Aug 2013 09:50 WIB

Bahrain Larang Jejaring Alqaidah

Pasukan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: foreignpolicy.com
Pasukan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Pemerintah Bahrain telah melarang jejaring yang memiliki hubungan dengan AlQaidaH, Hizbullah dan kelompok lain yang berafiliasi pada kelompok pelaku teror sebagai bagian dari tindakan lebih keras anti-teror. Demikian laporan media setempat pada Sabtu (3/8).

Menteri Negara Urusan Komunikasi, Sheikh Fawaz bin Mohammad Al Khalifa, mengumumkan peraturan tersebut yang menjadi reaksi atas saran Majelis Nasional untuk melakukan tindakan lain anti-teror.

"Dengan peningkatan ancaman terorisme, penting bagi Bahrain untuk bergabung dengan mitra global dan sekutunya dalam mencegah penyebaran ideologi ekstrem melalui penutupan akses ke jejaring yang dikembangkan oleh kelompok teror yang diakui masyarakat internasional, seperti Alqaidah dan Hizbullah," kata Sheikh Fawaz dalam satu pernyataannya.

''Ia menambahkan tindakan hukum akan dilakukan terhadap mereka yang menghasut kerusuhan dan mendorong aksi teror,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Ahad.

''Kementerian tersebut sudah membuat saluran khusus dan surel untuk menerima keluhan mengenai pelecehan media sosial,'' kata laporan itu.

Pada Sabtu malam (3/8), bom mobil meledak di dekat taman terkenal di Bahrain. Para pejabat polisi mengatakan satu bom mobil diledakkan di Budaiya. Tidak ada korban jiwa.

Kejadian tersebut telah memaksa semua organ pasukan keamanan di negeri itu bersiaga penuh. Direktur jenderal polisi Gubernuran Utara mengatakan polisi bergegas ke lokasi segera setelah menerima pemberitahuan mengenai ledakan tersebut.

Penyelidikan awal mengungkapkan dua tabung gas telah diletakkan di dalam mobil itu. Tapi, hanya satu tabung yang meledak.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement