Senin 05 Aug 2013 10:22 WIB

Seorang Nenek Palestina Meninggal Akibat Ambulannya Ditahan Pasukan Israel

Tentara Israel menghentikan pengendara ambulan Palestina yang sedang membawa pasien.
Foto: EPA/Alaa Badarneh
Tentara Israel menghentikan pengendara ambulan Palestina yang sedang membawa pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Seorang wanita warga Palestina lanjut usia meninggal dunia setelah pasukan militer Israel menahan ambulan yang membawanya menuju rumah sakit di Kota Hebron, Tepi Barat Selatan, Palestina, Sabtu (3/8).

Kesehatan Amena Abed Rabbo (71) dengan cepat memburuk karena stress akibat penahanan itu.

“Wanita tersebut akan dibawa ke sebuah rumah sakit di Tel Rumeida di Kota Hebron saat tentara penjajah Israel menghentikan ambulan,” kata Issa Amr, Koordinator Komisi Pemuda Menentang Pemukiman Ilegal Yahudi, seperti dilaporkan AlRay yang dikutip MINA.

Karena pasukan militer Israel tidak mengijinkan ambulan yang membawa wanita itu pergi, akhirnya wanita itu meninggal dunia.

Kebijakan penjajah Israel di Kota Hebron telah menyebabkan kehancuran ekonomi serta pembatasan gerak bagi warga Palestina. Penjajah Israel secara sistematis juga gagal menegakkan hukum dan ketertiban pada kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal Yahudi yang menyerang warga Palestina.

Kota Hebron (Al-Khalil) merupakan kota terbesar di Tepi Barat di mana memiliki jumlah penduduk sekitar 200.000 penduduk Palestina dan biasanya dijadikan pusat perdagangan di Tepi Barat selatan.

Setelah Israel merampas tanah di beberapa daerah Palestina pada 1948, Israel baru menjajah kota Hebron pada 1967.

Pada tahun 1968, penjajah Israel mulai melakukan Yahudisasi di Masjid Ibrahim. Panglima militer Israel memerintahkan penghancuran tangga, pintu timur dan sumur di masjid bersejarah itu.

Hal ini diikuti pada tahun 1972 dengan melarang umat Islam memasuki beberapa area masjid yang dialokasikan khusus untuk orang Yahudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement