REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk memperpanjang penutupan sejumlah kedutaan besar di Afrika Utara dan Timur Tengah hingga Sabtu. Gedung Putih telah menutup 21 kedutaan besar dan konsulat sejak Ahad (4/8). Mereka memutuskan untuk memperpanjang penutupan bukan karena adanya ancaman baru dari Al-Qaeda.
Sejumlah kedutaan besar AS di Algeria, Kabul, dan Bagdad dibuka kembali pada Senin (5/8). Namun, pos diplomatik di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa, dan Tripoli tetap akan ditutup sampai Sabtu mendatang.
Departemen Luar Negeri AS juga menambahkan misi di Afrika seperti di Antatanarivo, Bujumbura, Djibouti, Khartoum, Kigali, dan Port Louis juga ditutup. Laporan BBC menyebut total kedutaan besar AS yang tutup pada pekan ini menjadi 19 kantor.
Sementara itu, Inggris mengatakan akan menutup kedutaan besarnya sampai akhir Idul Fitri pada Kamis. Kementerian Luar Negeri Inggris sebelumnya mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Yaman hingga Selasa.
Departemen Luar Negeri AS menerbitkan peringatan bepergian pada Jumat pekan lalu. Mereka mengatakan potensi serangan Al-Qaeda menguat di Timur Tengah dan Afrika Utara. Penutupan kedutaan besar dan peringatan tersebut diambil setelah AS dilaporkan menyadap pesan Al-Qaeda. Pesan itu menyebut percakapan antara tokoh senior yang membahas penyerangan kedutaan besar.