REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Delegasi Amerika Serikat dan Uni Eropa bersama diplomat negara teluk bertemu wakil pemimpin Ikhwanul Muslimin, Khairat el-Shater di penjara untuk negosiasi penyelesaian krisis politik Mesir.
Namun, Shater menolak bernegosiasi dengan mereka. Dalam laporan Al-Jazeera, delegasi kemudian bertemu Muhammad Mursi. Shater bertemu dengan menteri luar negeri Qatar dan Uni Emirate Arab serta Wakil Menteri Luar Negeri AS William Burns dan perwakilan Uni Eropa ke Timur Tengah.
Shater merupakan pemimpin Ikhwanul Muslimin yang berpengaruh saat ini. Dia menghadapi tuduhan pembunuhan dan menghasut selama protes di hari-hari terakhir Mursi terguling.
Sementara itu, kantor berita MENA melaporkan utusan tersebut berusaha untuk menengahi krisis Mesir. Mereka meminta izin jaksa agung untuk mengunjungi Shater di penjara. Negosiasi mengejar waktu saat pemerintah yang didukung militer Mesir akan memberi kesempatan mediasi.
Senator AS, John McCain dan Lindsey Graham akan ke Kairo untuk upaya diplomatik mengakhiri krisis politik. Burns yang sebelumnya telah bertemu dengan pihak pemerintah Mesir memperpanjang waktu tinggal di Kairo.
Dia mengadakan pertemuan dengan presiden sementara Mesir, Adly Mansour pada Ahad kemarin untuk menemukan solusi krisis.