Selasa 06 Aug 2013 08:27 WIB

Helikopter Amerika Jatuh di Jepang

Helikopter AS. Ilustrasi.
Foto: guncopter.com
Helikopter AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Satu helikopter militer Amerika Serikat jatuh di selatan pulau Jepang Okinawa, Senin (5/8) waktu setempat. Insiden ini bisa memicu kemarahan atas konsentrasi pangkalan militer AS di pulau tersebut.

Angkatan Udara AS mengatakan, tiga dari empat anggota kru yang terlibat dalam kecelakaan itu berada dalam kondisi stabil. Mereka mengatakan anggota awak yang tersisa belum dilaporkan.

"Tidak ada korban di kalangan penduduk setempat," kata seorang pejabat Jepang, seperti dinukil dari Reuters.

Rekaman video menunjukkan asap mengepul dari api di sekitar gunung terpencil. AU AS mengatakan satu helikopter HH-60, yang berbasis di pangkalan udara Kadena di Okinawa, jatuh di area pelatihan di Kamp Hansen Marinir AS dan para awak regu penyelamat dan kebakaran AS segera menanggapinya.

Helikopter itu melakukan misi pelatihan pada saat itu. "Ini benar-benar disesalkan. Kami meminta pihak AS untuk cepat memberikan informasi," kata Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera kepada wartawan.

"Kami berencana untuk sangat menuntut penyelidikan penyebab kecelakaan dan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kembali."

Perdana Menteri, Shinzo Abe ingin memindahkan pangkalan udara Marinir AS Futenma ke bagian kurang ramai dari pulau itu. Namun, rencana itu ditentang penduduk Okinawa. Warga Okinawa, tuan rumah sebagian besar pasukan militer AS di Jepang, telah lama membenci semua persekutuan militer antara AS-Jepang.

Banyak yang mengasosiasikan pangkalan militer AS dengan kecelakaan, kejahatan dan polusi. Militer AS mengatakan mereka akan mematuhi permintaan untuk menunda penjadwalan kedatangan berikutnya pesawat Osprey MV-22B untuk menghormati keinginan mitra Jepang.

"MV-22 adalah pesawat yang mampu dengan sangat baik mencatat keselamatan operasional, dan kami akan melanjutkan penyebaran mereka ke Okinawa dalam waktu dekat," kata militer AS.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement