REPUBLIKA.CO.ID, HIROSHIMA -- Puluhan ribu orang, Selasa, berkumpul di taman memorial perdamaian di Hiroshima untuk memperingati peringatan ke-68 jatuhnya bom atom Amerika Serikat di kota Jepang tersebut.
Para penyintas yang kini telah lanjut usia, keluarga korban, pejabat pemerintah dan delegasi asing mengheningkan cipta pada pukul 8:15 pagi waktu setempat, detik-detik peledakan bom yang mengubah kota itu menjadi neraka nuklir.
Pesawat pembawa bom B-29 Amerika Serikat bernama Enola Gay menjatuhkan satu bom atom pada 6 Agustus 1945, yang merupakan salah satu babak terakhir Perang Dunia II.
Bom itu membunuh sekitar 140 ribu orang hingga Desember tahun yang sama. Tiga hari kemudian, kota pelabuhan Nagasaki juga dijatuhi bom atom.
Tentara Sekutu telah lama berargumentasi bahwa serangan bom atom itu cepat mengakhiri perang dengan mempercepat Jepang menyerahkan diri serta menghindarkan jutaan korban tewas jika Jepang melakukan invasi darat beberapa tahun kemudian.
Pejabat Jepang di hari yang sama akan meluncurkan armada kapal terbesar Tokyo di masa damai, seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pasukan bela diri Jepang, suatu keputusan yang membuat Cina dan Korea Selatan gelisah.
Tokyo menegaskan jika bersamaannya peringatan perdamaian tahunan itu dan pengerahan kapal induk helikopter adalah hal yang kebetulan.
Di antara yang hadir dalam peringatan Hiroshima tahun lalu adalah Clifton Truman Daniel, cucu mantan presiden Amerika Serikat Harry Truman, yang memerintahkan penjatuhan bom atum di Jepang. Dia adalah anggota keluarga Truman pertama yang menghadiri perayaan tahunan itu.
Banyak dari para penyintas yang dikenal dengan sebutan "hibakusha" menentang penggunaan militer maupun senjata nuklir, dengan alasan puluhan ribu orang tewas langsung
dalam ledakan di Hiroshima dan sisanya tewas karena radiasi dan kanker.
Sentimen antinuklir merebak di Jepang setelah gempa yang memicu tsunami yang mengakibatkan 19 ribu orang tewas atau hilang serta merusakkan PLTN Fukushima Daiichi dua tahun lalu.
Kerusakan sistem itu mengakibatkan ancaman bahaya radiasi di kawasan yang cukup luas dan memaksa ribuan orang mengungsi dalam suatu bencana atom terburuk di generasi ini.
Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe, yang juga akan datang pada peringatan Selasa ini, telah mendukung pengaktifan kembali reaktor nuklir Jepang jika keamanan terjamin.
Partai Liberal Demokratik Abe juga mengatakan ingin meningkatkan pasukan bela diri Jepang menjadi militer penuh, yang akan bertentangan dengan konstitusi pasifis yang diberlakukan pada negara itu oleh Amerika Serikat dan sekutunya setelah Perang Dunia II.
Pada Selasa, Angkatan Laut juga akan melakukan peringatan yang menandai peluncuran kapal induk helikopter sepanjang 248 meter yang dapat mengakodomasi sembilan pesawat.
Para pejabat mengatakan jika peluncuran itu dijadwalkan bersamaan dengan peringatan Hiroshima karena menanti ombak yang tepat.