Selasa 06 Aug 2013 14:55 WIB

Ini Penyebab AS Tutup Sementara Kedubesnya

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
 Polisi menjaga ketat Kedubes AS di Manama, Bahrain, Ahad (4/8).
Foto: AP/Hasan Jamali
Polisi menjaga ketat Kedubes AS di Manama, Bahrain, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyadapan percakapan antara dua tokoh senior Alqaidah membuat Amerika Serikat (AS) menutup misi diplomatiknya di negara-negara muslim. Pembicaraan itu melibatkan pemimpin tertinggi Ayman al-Zawahiri dan merencanakan serangan paling serius sejak peristiwa 11 September.

AS sebelumnya mengatakan penutupan misi diplomatik di Afrika Utara dan Timur Tengah karena berhati-hati. Dalam laporan BBC, Selasa (6/8), sekitar 20 kedutaan dan konsulat AS ditutup pada Ahad (4/8) lalu. Peringatan perjalanan global juga diterbitkan pekan lalu dan berlaku sampai akhir Agustus.

Pos diplomatik AS di Abu Dhabi, Amman, Kairo, Riyadh, Dhahran, Jeddah, Doha, Dubai, Kuwait, Manama, Muscat, Sanaa, dan Tripoli akan ditutup sampai akhir pekan ini. Beberapa negara Eropa juga telah menutup sementara misi diplomatik di Yaman dan mengeluarkan peringatan perjalanan ke negara itu.

Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan, ancaman datang dari Alqaidah di semenanjung Arab. Namun, mereka menolak mengungkap rincian lebih lanjut. Akan tetapi berdasarkan laporan New York Times, AS menyadap percakapan antara Zawahiri dan kepala kelompok di Yaman, Nasser al-Wuhayshi.

Surat kabar tersebut menyatakan, tidak ada target yang dibahas, namun kemungkinan serangan terlihat jelas. Otoritas AS mengatakan, pesan Zawahiri disadap beberapa pekan lalu dan terlihat secara inisial menarget Yaman. Mereka mengatakan, rencana tersebut merupakan serangan besar tetapi tidak memberi rincian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement