REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah pesan rahasia yang berhasil disadap intelijen menyebabkan Amerika Serikat menutup sejumlah kedutaan mereka. Pesan tersebut adalah rencana pemimpin Alqaidah, Ayman Zawahiri, di Yaman untuk melakukan serangan teror kepada warga dan fasilitas milik Amerika Serikat.
Dua orang narasumber, pejabat intelijen AS dan seorang diplomat Timur Tengah, mengatakan pembicaraan antara al Zawahiri dan wakilnya tersebut berhasil disadap beberapa pekan lalu.
Al Zawahiri berdasarkan pembicaraan tersebut awalnya berencana menyerang fasilitas milik Yaman. Akan tetapi kemudian berlanjut pada penyerangan fasilitas Amerika Serikat dan negara Barat lainnya.
Beberapa anggota parlemen Amerika Serikat menyebutkan rencana akhir adalah menyerang kepentingan AS, meski tak ada laporan spesifik yang mengindikasikan hal itu. Pejabat Intelijen AS menjelaskan pesan tersebut dikirim kepada Kepala organisasi jaringan teror, Nasser al Wahishi, yang berbasis di Yaman.
Pesan tersebut yang menyebabkan Pemerintah Barack Obama kemudian menutup 21 pos diplomatik di beberapa negara Muslim. Kantor diplomatik yang akan ditutup hingga 10 Agutus antara lain di Mesir, Yordania, Libya, Yaman, Arab Saudi, dan Kuwait.
Begitu juga dengan tambahan empat negara lain, yaitu Madagaskar, Burundi, Rwanda dan Mauritius. Sementara Kedubes atau kantor diplomatik yang telah dibuka Senin kemarin di Kabul, Afghanistan dan Baghdad, Irak.