Rabu 07 Aug 2013 08:53 WIB

Pembunuhan Imam Masjid Ancam Proses Perdamaian Thailand Selatan

Jamaah mengusung jenazah imam Yakob Raimanee yang tewas ditembak di sebuah masjid di Pattani, Thailand, Senin (5/8).
Foto: EPA/Abdullah Wagni
Jamaah mengusung jenazah imam Yakob Raimanee yang tewas ditembak di sebuah masjid di Pattani, Thailand, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pembunuhan seorang pemimpin agama Islam Pattani akan berdampak buruk pada semangat gerilyawan selatan yang telah bersandar ke arah bekerja sama dengan pemerintah Thailand. Demikian kata seorang pejabat senior keamanan pada Selasa.

Paradorn Pattanatabut, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional (NSC), mengatakan pemimpin Masjid Pattani tengah, Yacob Raimanee, telah banyak menyumbang kerja masyarakat dan sangat dihormati oleh umat Muslim Thailand di provinsi perbatasan selatan itu.

Imam Yacob ditembak mati saat bepergian di dalam mobilnya dengan anggota keluarga di satu jalan di ibu kota provinsi pada Senin. Empat orang dengan dua sepeda motor mendekati mobilnya dan melepaskan tembakan padanya.

Letjen Paradorn mengatakan laporan awal tidak bisa mengidentifikasi orang-orang bersenjata itu. Dia menambahkan bahwa pemimpin masjid itu adalah target awal dari percobaan pembunuhan.

Dia mengatakan pihaknya akan meminta kelompok militan Barisan Revolusi Nasional (BRN) melalui pejabat Malaysia untuk mengetahui kelompok mana yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Malaysia telah bertindak sebagai fasilitator dalam beberapa putaran terakhir dialog perdamaian antara Thailand dan pemimpin BRN.

Paradorn mengakui bahwa kematian Yacob telah menyuarakan keprihatinan di kalangan pejabat operasi di Selatan. Dia pun menambahkan bahwa langkah-langkah keamanan dan perlindungan atas nyawa orang dan properti menjadi lebih diperketat.

 

 

sumber : Antara/TNA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement