Rabu 07 Aug 2013 09:35 WIB

Presiden Sementara Mesir Cela Pernyataan John McCain

Adly Mansour
Foto: AP
Adly Mansour

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden sementara Mesir Adly Mansour, Selasa (6/8), mencela pernyataan anggota Kongres AS John McCain mengenai apa yang terjadi di Mesir. Ia menganggap pernyataan tersebut sebagai campur tangan yang tak bisa diterima dalam urusan dalam negeri Mesir.

Penasehat media presiden Mesir Ahmed al-Mislimani, yang mengutip Mansour, mengatakan McCain memalsukan fakta dan pernyataan janggalnya ditolak dengan tegas. Begitu laporan yang dilansir kantor berita resmi Mesir, MENA.

Presiden AS Barack Obama telah menahan diri dari penggunaan kata "kudeta" untuk menggambarkan peristiwa politik paling akhir di Mesir. Namun McCain berkeras itu "adalah kudeta" dan itu bisa menimbulkan dampaknya, sebab hukum AS menyeru pemerintah agar menghentikan bantuan buat setiap negara yang militernya menggulingkan seorang pemimpin yang dipilih secara demokratis.

Meskipun pemerintah Muhammad Mursi mesti dikecam, McCain pada Selasa (6/8) sebagaimana dikutip MENAN mengatakan di Kairo, "Kondisi pelengseran Moursi adalah kudeta. Ini adalah peralihan kekuasaan bukan melalui kotak suara."

Bersama rekannya, Lindsey Graham, McCain tiba di Kairo pada Senin (5/8) untuk kunjungan dua hari guna bertemu dengan para pemimpin sementara Mesir dan anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk yang berasal dari Partai Kebebasan dan Keadilan.

Kedua pejabat tersebut, yang mendesak para pejabat mesir agar membebaskan tahanan politik dan melancarkan dialog nasional, datang ke Kairo dalam kerangka kerja upaya penengah luas oleh negara asing. Tujuan upaya tersebut ialah untuk menyelesaikan percekcokan antara pemerintah sementara dan pendukung Mursi.

Namun al-Mislimani mengatakan tekanan asing telah melampaui standard internasional. Sekalipun mencap penggulingan Mursi sebagai "kudeta", McCain mengatakan kunjungannya bukan untuk menangani masa lalu tapi membantu Mesir bergerak maju secara damai dan demokratis. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement