CANBERRA -- Review yang dilakukan terhadap Dinas Bea Cukai Australia mengungkap sejumlah masalah terkait korupsi, kepemimpinan, tenaga kerja, rencana bisnis dan sistem komputer. Akibatnya, instansi ini akan mengalami perombakan total.
Dinas Bea Cukai Australia bakal mengalami perombakan total menyusul temuan review yang mengidentifikasi adanya pemalsuan, korupsi dan kerentanan dalam sistem komputer instansi ini.
Pemeriksaan yang dijalankan Komisioner Pegawai Negeri Australia menemukan pemalsuan dan klaim korupsi, dibarengi anggaran yang ketat dan meningkatnya beban pekerjaan akibat berdatangannya pencari suaka.
Review Komisioner itu menyebutkan, walaupun instansi ini bisa bangga dengan prestasinya dan sasaran operasinya yang tinggi, namun kenyataannya tidak bisa menunjukkan kinerja secara efektif.
Disebutkan adanya masalah dalam kepemimpinan yang tidak konsisten dan kurang matang. Selain itu, kurang memadainya tenaga kerja, rencana bisnis yang tidak efektif dan rentan, serta tidak memadainya sumberdaya manusia, sistem risk management, kemampuan intelijen dan teknologi informatika.
Hasil review juga menyatakan situasi seperti ini tidak bisa dipertahankan dan tidak bisa mendukung sepenuhnya kegiatan operasional.
Review itu mengakui bahwa sedang dilakukan perubahan, dan telah dibentuk Satuan Tugas dan Badan Reformasi untuk merombak instansi ini.
Kepala Dinas Bea Cukai Michael Pezzullo mengakui diperlukannya perubahan, dan mengatakan sudah dilakukan inisiatif anti korupsi dan perbaikan sistem.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement