Kamis 08 Aug 2013 21:32 WIB

Kapal Perang Terbesar Jepang Diluncurkan

Red:
Kapal terbesar milik Jepang
Kapal terbesar milik Jepang

TOKYO -- Jepang telah meluncurkan kapal perangnya yang  terbesar sejak perang dunia kedua sehingga meningkatkan kekhawatiran tentang rencana pemerintah untuk pedoman pertahanan yang  baru.

Helikopter pembawa (induk) itu menghabiskan dana satu koma dua miliar dollar dan diharapkan bisa digunakan pada 2015 dengan tugas mensurvei dan melindungi wilayah teritorial Jepang.

Jepang memiliki sengketa dengan Cina atas kepemilikan sejumlah pulau dan berujung dengan operasi pengerahan kapal patroli kedua negara disekitar pulau sengketa yang dikenal sebagai Senkasus di Jepang dan Diaoyutai di Cina.

Analis keamanan Asia dari Oxford University Ashley Townshend menyampaikan kepada program Asia Pasifik adanya kapal perang baru ini menandakanTokyo sangat serius tentang isu-isu keamanan kawasan.

Towsend berpendapat rencana Jepang untuk membangun kapal  lainnya, dengan potensi maksud berpotensi digunakan dalam peperangan anti kapal selam dan lebih cepat  untuk patroli wilayah maritim Jepang.

Sebuah armada angkatan laut Cina telah dipindah ke perairan Jepang untuk pertama kalinya dalam beberapa pekan terakhir.

Hal itulah yang digambarkan Ashley Townshend sebagai pekerjaan tit-for-tat dari penjagaan pantai dan pertahanan diri pasukan oleh kedua belah pihak.

"Sepertinya  kapal Jepang akan memberikan ruang cukup besar untuk ditempatkan ke kawasan untuk melakukan patroli pengintaian wilayah serta pertahanan diri." Katanya.

Selain itu diantisipasi carrier akan digunakan untuk kemanusiaan dan bencana krisis lega.

"Hal ini sejalan dengan angkatan laut lain di wilayah ini. Pengadaan pendaratan kapal helikopter di dermaga Australia yang mirip sebagian kapal Jepang. Mereka menyatakan untuk tujuan yang sama, sehingga mereka juga akan memiliki peran-peran ganda, lanjutnya”

Ashley Townshend percaya keputusan Jepang untuk memperkuat angkatan lautnya tidak meningkatkan risiko sengketa maritim dengan Cina di luar kendali.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement