REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Dewan Bisnis Mesir bersiap mengunjungi Amerika Serikat usai Idul Fitri 2013. Tujuan mereka, selain untuk menjelaskan situasi politik terkini di Mesir adalah menjalin kerjasama ekonomi dengan pebisnis AS.
"Kami akan bertemu dengan Kongres AS. Dijadwalkan pada awal September, usai liburan musim panas di sana," kata Mohamed Qassim, seperti dikutip dari Al-Masry Al-Youm, Selasa (6/8).
Delegasi pebisnis akan berupaya menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi di Mesir pada 30 Juni lalu. Qassim mengklaim, krisis politik Mesir bukanlah kudeta militer melainkan penolakan warga Mesir atas kepemimpinan kelompok Ikhwanul Muslimin.
Pejabat Dewan Bisnis Mesir-AS, Hany Qassis, menambahkan kunjungan delegasi nantinya tidak untuk terlibat lebih jauh ke politik.Melainkan mencari celah-celah hubungan bisnis antarkedua negara. "Yang kami inginkan adalah untuk meningkatkan hubungan komersial dan investasi Mesir dengan AS," kata Qassis.
Menurut Qassis, Dewan Bisnis menyambut baik sikap pemerintah AS terhadap situasi politik Mesir. Namun, katanya, Mesir juga butuh bantuan riil. Ia menyebut, Mesir butuh bantuan dana dari AS, seperti sokongan dana dari negara Arab lainnya.
Anggota Eksportir Pakaian Jadi Dewan Bisnis Mesir-AS, Magdy Tolba, menambahkan situasi Mesir memang masih kacau. Tapi di balik itu, Mesir tetap membutuhkan dorongan agar ekonomi kembali menggeliat. Ia menyontohkan, pabrik-pabrik berhenti produksi gara-gara pekerjanya demonstrasi saban hari. "Ini sangat mengganggu produktivitas ekonomi Mesir," katanya.
Pekan lalu, Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Fakhry Abdel Nour meminta kesediaan anggota Kamar Dagang dan Industri AS untuk lebih proaktif menjelaskan situasi keamanan di Mesir sekarang.