Rabu 07 Aug 2013 21:26 WIB

'Izumo The Destroyer' Bikin Cina Ketar-ketir

Rep: Stevy Maradona/ Red: Hafidz Muftisany
Peresmian kapal perang Jepang, Izumo, Rabu (7/8)
Foto: www.huffingtonpost.com
Peresmian kapal perang Jepang, Izumo, Rabu (7/8)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Lama tak terdengar soal kekuatan militernya, Jepang membuat kejutan. Pada Rabu (7/8), negara matahari terbit itu melansir berita soal kapal perangnya. Bukan main-main, kapal perang ini adalah kapal perang Jepang yang terbesar setelah Perang Dunia II. Namanya Izumo.

Kapal Perang Izumo memiliki panjang 249,9 meter dan berat 19.500 ton. Media resmi pemerintah Jepang, NHK, menyebut kapal ini sebagai kapal perang pengangkut helikopter. Izumo bisa memanggul 14 helikopter di badannya.

Izumo juga mendapat julukan sebagai 'Penghancur Helikopter'.Kementerian Pertahanan Jepang menegaskan Izumo bukanlah kapal pengangkut pesawat, termasuk untuk landasan jet tempur. Kapal yang dibuat dengan harga 1,2 miliar dolar AS ini berasal dari dok kapal Yokohama.

Rilis Izumo juga berbau politik luar negeri. Karena saat ini Jepang sedang sengketa perairan melawan Cina di Laut Cina Timur. Beberapa bulan lalu, Cina dan Jepang saling sandera kapal nelayan.

"Kapal penghancur ini untuk merespons berbagai jenis tantangan di perairan Jepang," demikian penjelasan dari NHK, Rabu (7/8). Merespons peluncuran Izumo, Cina seperti dikutip dari Global Times mewanti-wanti Jepang untuk tidak memanas-panasi situasi dengan aksi militer.

"Kami memperhatikan betul ekspansi bertahap dari armada militer Jepang. Jepang sebagai negara tetangga di Asia dan termasuk komunitas internasional harus sangat waspada," demikian rilis dari Kementerian Pertahanan Cina.

"Jepang harus belajar dari sejarah. Kebijakan pertahannya dan janji Jepang untuk menjaga perdamaian," sambung rilis itu.

Dari kacamata sejarah, peluncuran Izumo menandai 68 tahun berakhirnya ekspansi Jepang di Asia. Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima. Sebanyak 60 ribu warga Hiroshima tewas seketika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement