Kamis 08 Aug 2013 07:36 WIB

Swiss Larang Pencari Suaka Datangi Tempat Umum

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Swiss
Foto: AP
Bendera Swiss

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sejumlah kota di Swiss berencana melarang pencari suaka datangi tempat umum seperti kolam renang, lapangan bermain, dan perpusataan. Kelompok hak asasi manusia menyebut larangan itu sebagai tindakan rasial. 

Otoritas setempat menyatakan larangan itu untuk mencegah ketegangan dengan warga. Pencari suaka akan ditempatkan di pusat-pusat khusus terutama bekas barak tentara. Pusat khusus pertama dibuka di kota Bremgarten. 

Laporan BBC, Kamis (8/8), menyatakan pencari suaka di Swiss lebih banyak di atas rata-rata negara Eropa. Namun, hukum suaka di Swiss telah diperketat pada Juni lalu. 

Pencari suaka di Swiss termasuk tertinggi di Eropa. Saat ini sekitar 48 ribu orang mencari suaka di Swiss. Wali kota Menzingen Roman Staub mengatakan pencari suaka dilarang berada di daerah sensitif seperti sekitar sekolah. 

Bahkan, gereja juga akan menjadi tempat terlarang bagi pencari suaka. Kelompok HAM marah atas tindakan rasis tersebut. Pemerintah kota menyatakan larangan itu tidak resmi namun departemen imigrasi setuju dengan pembatasan. 

Pada Juni 2013 lalu, pemerintah memperketat pembatasan suaka di tengah lonjakan jumlah pengungsi. Perbandingan pencari suaka di Swiss mencapai satu di antara 332 penduduk. Rata-rata Eropa hanya satu pencari suaka untuk setiap 625 penduduk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement