Kamis 08 Aug 2013 14:52 WIB

Kedubes AS Peringatkan Bahaya Bentrok Susulan di Mesir

Rep: Stevy Maradona/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Sejumlah perempuan Mesir bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta dan mendukung Presiden Mursi di luar Masjid Rabiah Al Adawiyah, Nasr City, Kairo, Rabu (31/7).   (AP / Khalil Hamra)
Sejumlah perempuan Mesir bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta dan mendukung Presiden Mursi di luar Masjid Rabiah Al Adawiyah, Nasr City, Kairo, Rabu (31/7). (AP / Khalil Hamra)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Amerika Serikat (AS) makin khawatir dengan situasi politik internal Mesir. Setelah kunjungan sejumlah pejabat pemerintah dan DPR AS ke Mesir gagal membuahkan hasil, Rabu (7/8) Kedubes AS di Kairo meminta warga AS untuk makin berhati-hati.

"Kedubes AS di Kairo sudah mengeluarkan peringatan bahaya bagi warga AS yang ada di Mesir terkait kemungkinan bentrokan antara militer dengan pendukung Ikhwanul Muslimin," demikian pernyataan itu dikutip dari Ahram Online, Kamis (8/8).

Dalam rilis tersebut ditekankan bahwa Pemerintah Mesir sudah berniat untuk membubarkan demonstrasi pendukung mantan presiden Muhammad Mursi yang terpusat di Kota Nasr, yaitu di Masjid Rabaa Al-Adawiya dan di Lapangan Al Nahda Kota Giza. Pembubaran paksa ini, menurut Kedubes AS, sangat berpotensi menimbulkan bentrokan.

Peringatan ini muncul beberapa saat setelah Presiden Mesir mengumumkan bahwa pembicaraan antara utusan asing dengan Ikhwanul Muslimin gagal mencapai tujuan. Kegagalan itu membuat pemerintah Mesir menuding n kelompok pro-Mursi bertanggungjawab sepenuhnya termasuk efek lanjutannya.

Kedubes AS menyarankan warga AS untuk menghindari lokasi-lokasi demonstran. Termasuk lokasi demonstrasi yang damai, karena khawatir dari situ situasinya bisa berubah dengan cepat menjadi buruk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement