REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Masih ingat dengan film hitam putih berjudul 'Schindler List'? Film besutan Steven Speilberg ini menang Oscar sebagai film terbaik pada 1993. Film bercerita tentang Oscar Schindler yang berupaya menyelundupkan warga Yahudi dari cengkeraman Nazi Jerman.
Baru-baru ini di Amerika Serikat, balai lelang New Hampsire bersiap melelang dokumen-dokumen Schindler tersebut. Salah satu dokumen bersejarahnya adalah surat asli yang ditandatangani Oskar Schindler sendiri.
Surat itu keluar dari pabrik enamel Oskar di Krakow, Polandia. Di sana, Oskar mempekerjakan sekitar seribu Yahudi. Ketika Nazi merangsek Polandia pada 1939, satu demi satu Yahudi diseret masuk ke kamp pengungsian.
Bobby Livingston, wakil presiden perusahaan lelang RR mengatakan surat bersejarah itu ditulis dalam bahasa Jerman pada 22 Agustus 1944. Surat dikirim kepada satu pegawai Schindler yaitu Adam Dziedzic. "Adam sudah menerima kontrak untuk membongkar dan merakit mesin perang untuk kemudian dikirim ke Sudetengau," kata Bobby menjelaskan, seperti dinukil dari Jerusalem Post.
Situasinya ketika itu pelik. Dari buku Schindler List diketahui pada musim panas 1944 Nazi Jerman akan menutup pabrik Schindler karena tidak memproduksi alat. Berkat suap dan lobi Schindler, ia berhasil mempertahankan pabrik dan menggunakan peralatan untuk merakit alat perang. Pabrik kemudian pindah ke Brunnlitz, Sudetenland yang sekarang masuk ke daerah di bawah Republik Ceko.
Sejarawan David Crowe mengatakan surat ini demikian penting karena menandakan satu periode krusial. Tanpa surat itu,pabrik Schindler tidak akan memproduksi alat perang. Artinya, tidak akan ada penyelamatan Yahudi, dan tidak akan ada Schindler List.
Berapa kira-kira harganya saat dilelang? Bobby mengatakan, untuk lelang dokumen ini cukup unik. Karena pengelola lelang jarang sekali menerima dokumen sejenis. Bahkan dalam kasus Schindler ini untuk yang pertama kali. Lelang akan berakhir 14 Agustus mendatang. Di laman lelang online, Ebay, dokumen tersebut sudah mencapai harga cukup tinggi, yakni 21 ribu dolar AS!
Ikuti Whatsapp Channel Republika