REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang membatalkan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
Penasehat Putin urusan luar negeri, Yuri ushakov mengatakan, keputusan Obama menggambarkan ketidakmampuan AS dalam membangun hubungan setara dengan Moskow. Pada saat yang sama, dia mengatakan undangan untuk presiden AS berkunjung ke Moskow bulan depan masih bisa dilakukan.
"Perwakilan Rusia siap untuk meneruskan kerja sama dengan partner Amerika di semua isu agenda bilateral dan multilateral," ujar Yuri dikutip Al-Jazeera.
Pembatalan pertemuan antara AS-Rusia dinilai karena pemberian suaka kepada pembocor intelijen AS, Edward Snowden. Alasan lainnya terkait dengan ketidaksepakatan tentang isu utama seperti pertahanan dan HAM.
Yuri menegaskan penilaian Kremlin yang mengatakan Rusia tidak memiliki pilihan selain menawarkan suaka kepada Snowden karena tidak ada persetujuan ekstradisi bilateral dengan AS. "Keputusan itu jelas terkait dengan sutuasi mantan agen AS Snowden," ujar Yuri.
Menurutnya, AS menolak untuk menandatangani perjanjian ekstradisi dengan Rusia. "Dan mereka merespon negatif permintaan ekstradisi kami untuk orang yang berbuat kriminal di wilayah Rusia," ujarnya.