REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Israel memberi persetujuan awal untuk konstruksi lebih dari 800 unit rumah di pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat.
Juru bicara militer Israel di Tepi Barat, Guy Inbar mengatakan rencana pembangunan 800 unit rumah itu disepakati pada Kamis (8/8). Namun, pembangunannya harus mendapat tanda tangan pemerintah.
"Ini masih prosesnya panjang," ujar Inbar yang tidak memberi rincian lebih lanjut dikutip Al-Jazeera. Peace Now, pengawas anti-pemukiman Israel, menyatakan rumah baru yang didiskusikan Administrasi Publik setempat mencapai 1.096 unit.
Mereka mengatakan perumahan itu untuk 11 pemukiman ilegal dan beberapa berlokasi di Tepi Barat. Ekspansi Israel di Tepi Barat akan membuat rumit perundingan damai dengan Palestina yang disponsori AS.
Pada bulan lalu, keduanya sudah sepakat untuk memulai perundingan. Bahkan, perundingan tahap dua akan dimulai pekan depan.
Data dari Kementrian Dalam Negeri Israel menyatakan populasi Israel di Tepi Barat naik menjadi 7.700 pada semester pertama 2013. Jumlah itu meningkat 2,1 persen dalam 6 bulan, dibandingkan kenaikan pertumbuhan penduduk yang hanya 2 persen dalam setahun.