Sabtu 10 Aug 2013 13:37 WIB

Lajnah Ulama Saudi Kutuk Penggulingan Mursi

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Seorang anak membawa poster Presiden Muhammad Mursi di kawasan masjid Rabaah al-Adawiya di Nasr City, Kairo,   Rabu (31/7).
Foto: AP/Hassan Ammar
Seorang anak membawa poster Presiden Muhammad Mursi di kawasan masjid Rabaah al-Adawiya di Nasr City, Kairo, Rabu (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Lajnah Ulama Arab Saudi secara resmi mengeluarkan pernyataan mengutuk dan mengecam kudeta militer yang menggulingkan presiden Mesir Muhammad Mursi.

Pernyataan yang ditandatangani 56 orang para ulama tersebut menyatakan, tindakan militer yang dipimpin Panglima Militer Abdul Fattah Al Sisi merupakan tindak pidana yang telah melanggar HAM dan hukum Internasional.

"Yang dilakukan Menteri Pertahanan, Abdul Fattah Al-Sisi jelas merupakan pelanggaran atas keinginan rakyat yang telah dituangkan dalam pemilu," bunyi pernyataan para ulama tersebut, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (10/8).

Menurutnya, Presiden Mursi merupakan presiden sah yang dipilih melalui pemilu. Penggulingannya merupakan pelecehan kepada demokrasi dan melukai hati rakyat Mesir.

Pernyataan para ulama tersebut mendesak Pemerintahan Mesir sementara saat ini untuk menyelenggarakan dialog bersama pihak pro Mursi. Kekerasan bukanlah jalan yang dapat memberikan solusi, melainkan akan terus membawa negri Piramida itu kedalam keterpurukan politik dan ekonomi.

Lajnah Ulama Saudi itu juga mengutuk pertumpahan darah yang telah terjadi. Tercatat, sejak penggulingan Mursi tanggal 3 Juli 2013 lalu, lebih dari 250 orang tewas dalam aksi bentrok massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement