Sabtu 10 Aug 2013 20:21 WIB

Turki Minta Seluruh Warganya Tinggalkan Lebanon

Rep: Nur Aini/ Red: Hafidz Muftisany
Pilot asal Turki Murat Akpinar (kanan) dan kopilot Murat Agca yang menjadi korban penculikan orang tak dikenal di Bandara Beirut
Foto: Ihlas News Agency
Pilot asal Turki Murat Akpinar (kanan) dan kopilot Murat Agca yang menjadi korban penculikan orang tak dikenal di Bandara Beirut

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki meminta warganya meninggalkan Lebanon setelah ada penculikan dua pilot oleh pria bersenjata di Beirut.

Negara tersebut juga menarik militernya dari pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di selatan Lebanon. Dua pilot Turki yang bekerja di Turki Airline diculik pria bersenjata yang mencegat bus mereka pada Jumat pekan lalu.

"Dengan situasi saat ini, ini penting bagi warga negara menghindari semua perjalanan ke Lebanon," ujar Menteri Luar Negeri dalam pernyataan Sabtu (10/8), dilansir AlJazeera.

Menteri Luar Negeri juga berharap pemerintah Lebanon mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memberi keamanan warga Turki di negara tersebut. Media Lebanon melaporkan Turki memutuskan untuk menarik pasukan perdamaiannya di negara tersebut. UNIFIL menginformasikan penarikan pasukan dilakukan pada 6 Agustus.

Penarikan dilakukan pada sekitar 280 tentara dan 58 lainnya akan tetap tinggal sebagai pasukan maritim. Penculikan pilot tersebut dilakukan oleh kelompok tak dikenal. Dua pilot yang diculik tersebut Murat Agca dan Murat Akpinar.

Duta Besar Turki untuk Lebanon, Inan Ozyildiz mengatakan ada sembilan orang yang akan pergi ke bandara dari hotel ketika penculikan terjadi. Tujuh pramugari tidak menjadi target penculikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement