Ahad 11 Aug 2013 22:48 WIB

Ekonomi Dominasi Debat Pertama Rudd-Abbott

Red:
Kevin Rudd
Kevin Rudd

CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dalam debat pemilu malam ini (11/8) bertekad akan menekan Pemimpin Oposisi Tony Abbot untuk mengungkapkan program-program yang akan dipangkasnya dalam rangka penghematan anggaran.

Debat itu digelar sehari setelah kampanye Partai Buruh kehilangan dua kandidat. Seorang kandidat Queensland mengundurkan diri dan Rudd terpaksa memecat kandidat untuk sebuah daerah pemilihan di Victoria.

Ekonomi bakal mendominasi debat nanti malam dan menentukan suasana pada minggu kedua kampanye pemilu. Sementara Bendahara Negara dijadwalkan akan mengumumkan prakiraan ekonomi dan fiskal pra-pemilu pada hari Selasa.

Partai Buruh berharap pada kesempatan itu Rudd akan memaksa Tony Abbot menjelaskan pemangkasan yang akan dilakukannya.

Oposisi bersikeras akan merilis rencana penghematannya pada saat yang tepat menjelang pemilu, setelah mengumumkan kebijakannya.

Pagi ini Pemimpin Oposisi Tony Abbot berpartisipasi dalam event City2Surf di Sydney bersama ribuan orang lainnya sebelum terbang ke Canberra untuk mempersiapkan debat kedua pemimpin.

Rudd forced to dump candidate

 

Kemarin, kampanye pemilu Partai Buruh terpukul dengan mundurnya dua kandidat dalam sehari, hanya seminggu setelah masa kampanye dimulai.

Rudd terpaksa memecat kandidat Partai Buruh untuk daerah pemilihan Hotham di Victoria, Geoff Lake, setelah ia tidak berterus-terang tentang sebuah pertengkaran sengit dengan seorang kolega wanita 11 tahun lalu.

Sementara itu, kandidat Partai Buruh untuk daerah pemilihan Kennedy di Queensland utara, Ken Robertson, mengundurkan diri terkait komentar yang diucapkannya tentang Pemimpin Oposisi Tony Abbot.

Robertson quits race for Kennedy

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement