REPUBLIKA.CO.ID, HAMPSHIRE -- Tim dokter di Hampshire Hospitals NHS Foundation Trust berhasil menemukan madu yang mampu menyembuhkan luka dan infeksi.
Madu hasil rekayasa biologi yang disebut Surgihoney itu telah diuji coba kepada bayi, ibu yang baru melahirkan, penderita kanker dan orang lanjut usia di rumah sakit Hampshire, Inggris selama satu tahun.
Pasien dengan luka dan borok, termasuk pasien yang terinfeksi dengan bakteri MRSA bisa sembuh dalam beberapa hari. Sedangkan jumlah perempuan yang menderita infeksi setelah melahirkan melalui operasi caesar turun setengahnya.
Surgihoney juga menyembuhkan luka-luka para tentara yang kembali dari Afghanistan. Selain itu, madu ini telah digunakan mengobati jerawat dan melindungi kulit pasien kanker saat kemoterapi.
"Ini akan merevolusi perawatan luka di seluruh dunia," ujar Konsultan Mikrobiologi di Hampshire Hospitals NHS Foundation Trust Dr Matius Dryden seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (10/8).
Madu telah digunakan sebagai penyembuh selama ribuan tahun, meski dokter telah menemukan penisilin dan antibiotik. Surgihoney yang tersedia dalam sachet 10 gram dapat membunuh bakteri, parasit, infeksi jamur dan mendorong penyembuhan luka.
Dr Dryden mengatakan dirinya telah melakukan banyak tes laboratorium dan membandingkan madu dari seluruh dunia. "Saya menemukan Surgihoney baik untuk mengobati setiap jenis infeksi. Tahun lalu saya menggunakannya pada pasien dan hasilnya menakjubkan," ujarnya.
Menurut dia, ada banyak produk yang dapat membunuh bakteri, tetapi seringkali tidak membantu menyembuhkan jaringan. Madu adalah obat alami yang fantastis. Madu membunuh bakteri penyebab infeksi tetapi tidak merusak jaringan.
Surgihoney sedang dikembangkan Ian Staples, seorang pengusaha yang pernah memiliki jaringan perusahaan aksesoris motor Halfords. Dia membeli sebuah pertanian organik di selatan Chile, mendirikan sarang lebah kemudian mendanai peneliti ilmiah di Irlandia untuk mengidentifikasi unsur-unsur kesehatan yang unik.
Madu ini telah dilisensi Otoritas Regulator Obat dan Produk Kesehatan di Inggris, tetapi belum tersedia secara komersial.