Senin 12 Aug 2013 09:31 WIB

Sekutu Mursi Kutuk Serangan Udara Israel

Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) Israel.
Foto: EPA/Jim Hollander
Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah kelompok koalisi pendukung presiden terguling Muhammad Mursi mengutuk apa yang disebutnya 'pelanggaran Israel' terhadap wilayah udara Mesir di Semenanjung Sinai.

"Ini adalah eskalasi berbahaya yang mengancam keamanan nasional Mesir," sebut 'Aliansi Nasional untuk Legitimasi Pertahanan' dalam sebuah pernyataan pers kepada kantor berita Anadolu seperti dikutip Mi’raj News Agency.

Gamaa Islamiyah, sekutu Mursi, telah menyerukan pembukaan kebenaran mengenai serangan di Sinai.

"Jika sudah jelas bahwa pesawat-pesawat Israel melanggar kedaulatan Mesir dan menyerang Mesir, itu akan menjadi bukti baru bahwa keterlibatan militer dalam politik akan membuka pintu untuk mengancam keamanan nasional dan membuka jalan bagi bencana baru," kata Gamaa Islamiyah.

Setidaknya lima pejuang tewas dalam serangan terhadap sebuah peluncur roket di Sinai Utara pada Jumat lalu. Sumber yang dekat dengan kelompok pejuang di Sinai mengatakan bahwa pesawat Israel berada di balik serangan itu.

Sumber itu menambahkan bahwa serangan tersebut menghantam sekelompok pejuang yang berencana menembakkan roket ke sasaran Israel.

Harian Israel Haaretz mengatakan bahwa pesawat tak berawak (drone) Israel telah menembakkan rudal ke Sinai Utara. Serangan menewaskan lima pejuang dan menghancurkan peluncur roket.

Namun, seorang juru bicara militer Mesir membantah laporan mengenai serangan Israel itu. Dia menyebut dugaan kerjasama antara Mesir dan Israel pada serangan itu sebagai tak berdasar, gila dan tidak logis.

Dia juga menegaskan bahwa perbatasan Mesir adalah garis merah dan tidak akan diizinkan untuk disentuh. Sementara, seorang juru bicara militer Israel menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement