REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Satu orang tewas dan tiga orang lagi cedera, ketika rombongan mereka ditembaki di Kota Al-Labweh di Bekaa, Lebanon, Ahad (11/8), tak lama setelah pertukaran sandera di Ras Baalbek, yang berdekatan, kata satu pernyataan militer Lebanon.
Pernyataan itu mengatakan Kepala Kotapraja Arsal, Ali Al-Hujairi, cedera dan rekannya Mohammed Hasan Al-Hujairi tewas. Dua lagi rekan kepala kotapraja tersebut cedera dalam serangan itu.
Menurut media setempat, Al-Hujairi dan rekannya sedang dalam perjalanan pulang dari pertukaran sandera --pertukaran Youssef Al-Meqdad dengan beberapa sandera yang ebrasal dari Arsal-- ketika mereka disergap di jalan antara Al-Labweh dan An-Nabi Othman.
Penyergapan itu dilakukan "beberapa pria bersenjata yang mengendarai empat mobil: satu Cherokee dan satu Yukon SUV serta dua Mercedes", kata National News Agency, kantor berita resmi Lebanon.
Ditambahkan dia, Al-Hujairi menderita luka ringan di kepala, sementara Ahmed Khaled Al-Hujairi, yang juga dikenal sebagai Al-Qatsheh, menderita luka serius.
Segera setelah berita mengenai penyergapan itu beredar, ketegangan meningkat di Arsal dan sejumlah pria menembakkan senjata mereka ke udara untuk mengutuk serangan tersebut, demikian laporan Xinhua.
Personel militer dikerahkan ke Bundaran Al-Labweh dan di jalan menuju Arsal, sementara satu kelompok yang menyebut diri mereka "Brigade Empat Syuhada" telah mengakui serangan itu.
Militer mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi jumlah korban jiwa tersebut dan menyatakan beberapa pria bersenjata juga menculik dua warganegara Suriah yang berada dalam rombongan itu.
"Beberapa satuan Angkatan Darat yang dikerahkan ke semua wilayah Bekaa, terutama di Bekaa Utara, telah melakukan banyak tindakan guna mencegah meningkatnya ketegangan," katanya.
Tentara juga melakukan "operasi penyelidikan dan pencarian besar guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku serta menyerahkan mereka ke lembaga kehakiman", tambah pernyataan tersebut.