REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengkritisi kebijakan kontraproduktif Israel untuk mengundang tawaran pembangunan 1.200 rumah di Tepi Barat dan wilayah Yerusalem bagian timur. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Moskow sangat prihatin atas kejadian tersebut.
"Pengumuman rencana tersebut menjelang babak baru perundingan yang akan dilaksanakan di Yerusalem pada 14 Agustus merupakan langkah kontraproduktif yang merumitkan suasana dalam pembicaraan," kata kementerian Rusia dalam sebuah pernyataannya, Senin (12/8).
Dalam keputusan yang membuat geram warga Palestina, Menteri Perumahan Israel pada Ahad (11/8) mengatakan akan mempublikasikan tender pembangunan 793 unit di Yerusalem Timur dan 394 di Tepi Barat.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pada pekan lalu bahwa negosiator Israel dan Palestina akan memulai pembicaraan di Yerusalem pada Rabu untuk mengakhiri konflik lama mereka.
Perundingan kembali dilakukan di Washington pada bulan lalu, mengakhiri tiga tahun pembicaraan setelah mediasi AS. Pembicaraan terakhir pada 2010 gagal setelah muncul isu pembangunan pemukiman.