Selasa 13 Aug 2013 11:21 WIB

AS Tidak Restui Pembangunan Pemukiman Baru Israel

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Pemukiman Israel
Pemukiman Israel

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinan serius atas keputusan Israel yang mengizinkan pemukiman di tanah Palestina. Mereka tidak menerima legitimasi pemukiman lanjutan Israel.

Israel berencana membuka tender untuk 1.000 unit rumah baru di Yerusslem Timur dan Tepi Barat. Hal itu memicu kemarahan negosiator Palestina sebelum pembicaraan perdamaian baru. Pembicaraan damai akan dilanjutkan pada Rabu (14/8) di Yerussalem. 

Pembicaraan ditarget bisa mencapai kesepakatan dalam sembilan bulan. Washington khawatir pembangunan pemukiman oleh sekutu Israel dapat menggagalkan proses perdamaian. 

"Kami terus terlibat dengan pemerintah Israel agar keprihatinan ini diketahui," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki dikutip Al-Arabiya edisi Senin (12/8).

Menurut Psaki kebijakan AS tidak berubah. "Kami tidak menerima legitimasi aktivitas pemukiman lanjutan," ujarnya.

Perundingan Palestina Muhammad Shtayeh mengecam pembangunan pemukiman. Dia menilai Israel tidak serius dalam negosiasi. Namun, Menteri Pemukiman Israel, Uri Ariel membantah kritik tersebut. 

"Kami akan terus memasarkan apartemen dan membangun di seluruh negeri," tegasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement