REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Setidaknya satu orang tewas dan 38 lainnya dinyatakan hilang saat Topan Utor (nama lokal Labuyo) menghantam bagian utara Filipina pada Senin.
Korban Joemar Salicon (22) tewas karena tanah longsor di Provinsi Benguet di bagian utara Pulau Luzon. ''Dia dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit setempat,'' kata Direktur Eksekutif Dewan Pengurangan Risiko Bencana Nasional, Eduardo del Rosario.
''Sebanyak 13 nelayan dilaporkan hilang,'' kata Juru Bicara Kepolisian Daerah Cordillera, Davy Vicente Lim-mong. ''Tujuh nelayan dari Provinsi Camarines Norte dan enam dari Provinsi Pangasinan.''
Juru Bicara Kepolisian Provinsi Pangasinan, Ryan Manongdo, mengatakan 25 nelayan lainnya, yang naik di tiga kapal nelayan, hilang di Kota Infanta. Mereka gagal kembali ke rumah setelah pergi menangkap ikan.
Setelah Topan Utor mendarat di Provinsi Aurora pada Senin pagi, kekuatannya makin melemah dan meninggalkan negara di sore hari. Demikian menurut Badan Layanan Atmosfir, Geofisika dan Astronomi Filipina (Pagasa).
Setidaknya 244 keluarga terdiri 1.003 orang dari Luzon Tengah dan Tagalog Selatan telah dipengaruhi oleh topan. ''Mereka tinggal di pusat-pusat evakuasi,'' kata del Rosario.
Sekitar 8.927 penumpang telah terdampar di berbagai pelabuhan di daerah Bicol dan Visayas ketika otoritas menangguhkan perjalanan laut akibat topan tersebut.