REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Amerika Serikat prihatin dengan rencana Israel membangun 1.200 rumah baru di Tepi Barat dan Yerusalem. Pemerintah AS sendiri memandang pembangunan pemukiman tersebut tidak sah.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam lawatan ke Bogota, Kolombia meyakini rencana Israel membangun ribuan rumah bagi pemukim Yahudi takkan menganggu pembicaraan damai. Pembicaraan damai Palestina-Israel memang dijadwalkan diselenggarakan pada Rabu (14/8).
Kerry dalam konferensi pers tersebut mengatakan telah menghubungi juru runding Israel dan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu. Hanya saja saat ini, pemerintah AS memandang pembangunan perumahan tersebut tak sah.
Ia menambahkan kritik keras yang dilontarkan pihak Palestina tentu harus direspon dengan mempercepat proses negosiasi.
''Penting untuk melanjutkan (pembicaraan) di meja dengan cepat,'' kata Kerry di Bogota, Kolombia, Selasa (13/8).