REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Pemerintah Cina mengatakan satu orang lagi telah meninggal dunia akibat jenis baru flu burung, menambah jumlah korban yang hingga saat ini mencapai 44 orang.
Kantor berita resmi Xinhua mengatakan seorang pria berusia 61 tahun dari provinsi Hebei, Cina utara, meninggal Senin (12/8) setelah mengalami kegagalan fungsi beberapa organ. Laporan itu mengatakan pria tersebut dinyatakan positif mengidap virus H7N9 tanggal 20 Juli.
Cina telah melaporkan 134 penderita virus itu sejak pertama kalinya muncul bulan Maret. Ini mencakup seorang penderita di provinsi Guangdong, Cina selatan, yang telah disebut dalam laporan Xinhua itu.
Beijing telah menghentikan pelayanan darurat bagi penderita H7N9, yang belum menyebar dengan cepat dan sebagian besar telah dibendung di Cina timur. Hanya seorang penderita telah dilaporkan di luar Cina Daratan, di Taiwan.
Jenis baru flu burung itu sejauh ini lebih mematikan dalam kasus-kasus yang sudah pasti dari pada jenis virus H5N1, yang telah menewaskan lebih dari 360 orang dalam 10 tahun ini. Tetapi, ada keprihatinan virus baru itu dapat bermutasi dan dapat menyebar dengan lebih mudah.