Rabu 14 Aug 2013 07:34 WIB

Israel Kembali Setujui Pembangunan Permukiman Baru

Pemukiman Israel, ilustrasi
Pemukiman Israel, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel dikabarkan bakal membangun permukiman baru di wilayah Jerusalem.

Pemerintah Kota Praja Jerusalem dikabarkan telah menyetujui pembangunan 942 rumah baru di permukiman Yahudi yang berada di Jerusalem Timur.

Pengesahan itu diberikan cuma sehari sebelum Israel dan Palestina dijadwalkan bertemu di Jerusalem pada babak kedua pembicaraan langsung yang diperantarai AS setelah hampir tiga tahun pembicaraan macet. Babak pertama diselenggarakan di Washington pada 30 Juli.

"Kami akan terus mengeluarkan tender buat pembangunan di Jerusalem dan permukiman," kata pejabat kota praja kepada jejaring Times of Israel.

Rencana yang ada saat ini, pembangunan untuk mengembangkan permukiman Gilo di Jerusalem Tenggara yang akan mendorongnya lebih jauh ke arah Kota Kecil Palestina, Beit Jala, sehingga membuat marah orang Palestina dan masyarakat internasional.

Rencana tersebut, yang pertama kali disetujui pada Desember 2012, adalah salah satu proyek-pembangunan terbesar yang berlangsung di Jerusalem.

Pada Ahad (11/8), Menteri Perumahan Israel Uri Ariel mengizinkan pembangunan 1.200 rumah baru di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur, sehingga membahayakan nasib pembicaraan langsung.

Sebagai reaksi, Departemen Luar Negeri AS pada Senin mengeluarkan pernyataan. Di dalam pernyataan tersebut, Departemen Luar Negeri AS menyatakan "tidak menerima keabsahaan kegiatan permukiman yang berlanjut".

sumber : Antara/Xinhua-Oana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement