REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, Selasa (13/8), memperingatkan bahwa penculikan dua pilot Turki di Lebanon mungkin memiliki "reaksi negatif" pada hubungan bilateral, demikian laporan National News Agency (NNA).
Pernyataan itu dikeluarkan selama hubungan telepon yang diterima oleh penjabat Menteri Luar Negeri Lebanon Adnan Mansour --yang membahas dengan timpalannya dari Turki perkembangan paling akhir berkaitan dengan masalah dua pilot yang diculik.
Menurut laporan tersebut, Davutoglu menyampaikan kepada Mansour keprihatinan besar mengenai peristiwa itu dan "reaksi negatif yang mungkin muncul" pada hubungan bilateral mereka.
Dua pilot Turki diculik pada Jumat (9/8) oleh satu kelompok yang menamakan diri Zuwwar Al-Imam Ali Ar-Reda. Kelompok tersebut menuntut Turki meningkatkan tekanan atas gerilyawan Suriah agar menjamin pembebasan sembilan peziarah Syiah Lebanon yang disandera di Suriah pada Mei 2012.
Pilot Turki Murat Akpinar dan ko-pilotnya Murat Agca sedang dalam perjalanan kembali dari Bandar Udara Internasional Rafik Hariri ke satu hotel di wilayah pantai Beirut, Ain Mreisseh, Jumat, ketika mereka diculik sekitar pukul 03.00, kata satu sumber keamanan.
Diplomat senior Turki itu, yang menyatakan, "Turki tak memiliki sangkut-paut dengan penculikan warganegara Lebanon di Aazaz", mendesak lembaga tertinggi di Lebanon "agar mengupayakan pembebasan kedua pilot Turki tersebut", demikian laporan Xinhua, Rabu pagi.