Rabu 14 Aug 2013 19:17 WIB

Media Sebut Korban Tewas Mesir 94 Orang

Kaum perempuan Mesir meneriakkan yel-yel saat bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta militer dan mendukung Presiden Muhammad Mursi.
Foto: AP/Khalil Hamra
Kaum perempuan Mesir meneriakkan yel-yel saat bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta militer dan mendukung Presiden Muhammad Mursi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Pembubaran demonstrasi pendukung presiden yang digulingkan, Muhammad Mursi berubah menjadi pertumpahan darah di Kairo. Konflik yang berkecamuk membuat jumlah korban tewas sulit dihitung.

Laporan dari Al-Jazeera menyebut 94 orang tewas dari hitungan di lokasi kejadian di rumah sakit Rabaa al-Adawiya.

Namun, anggota ikhwanul Muslimin menyebut korban tewas mencapai ribuan yakni 2.200 orang dan korban terluka mencapai 10 ribu orang. Jumlah korban itu belum dapat diverifikasi.

Kementrian Kesehatan Mesir menyebut korban tewas lebih sedikit dari data tersebut yakni 13 orang tewas, dengan lima orang diantaranya berasal dari pasukan keamanan. Korban terluka terhitung 98 orang.

Sementara di Nahda Square terlihat asap mengepul pada Rabu (14/80 pagi. Laporan menyebut gas air mata dan tembakan udara digunakan untuk membubarkan massa.

Pada Rabu pagi, Kementrian Dalam Negeri Mesir mengatakan pasukan keamanan berada dalam kontrol saat membubarkan massa di Nahda Square. Pasukan keamanan memblokade semua akses menuju kamp demonstran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement