REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG-- Pemerintah Afrika Selatan, Selasa (13/8), menyeru agar lebih banyak perempuan mengabdi di Angkatan Bersenjata. Perempuan, seharusnya memainkan peran aktif dalam pertahanan nasional.
Menteri Pertahanan dan Veteran Militer Nosiviwe Mapisa-Nqakula menyatakan Strategi gender Departemen Pertahanan itu dilandasi atas keadilan sosial, kedaulatan manusia, dorongan hak asasi manusia dan perang melawan ketidak-setaraan.
Ia menyerukan ajakan itu saat memberi sambutan dalam konferensi perempuan di Pangkalan Angkatan Udara di dekat Pretoria. Banyak perempuan di negeri tersebut dapat bergabung dengan Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) dan bertugas dengan baik di berbagai divisi, kata wanita pejabat tersebut.
Menteri itu menyatakan komunikasi kurang antara perempuan dan Angkatan Bersenjata adalah salah satu faktor utama yang menghalangi banyak perempuan untuk bergabung dengan Angkatan Bersenjata.
Citra kekerasan dan negatif Angkatan Bersenjata dari film dan liputan berita juga memiliki dampak pasif dalam motivasi perempuan untuk bergabung dengan SANDF, kata menteri tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Ia mengakui langkah pemberdayaan gender masih lamban di Angkatan Bersenjata, dan mengatakan, "Integrasi gender belum mencapai tingkat yang diperlukan yang kami harapkan, terutama di eselon tinggi kepemimpinan di SANDF."
"Kami masih berjuang untuk memenuhi sebagian sasaran keterwakilan 40 persen pada tingkat tinggi sebagaimana dinyatakan oleh kebijakan gender departemen," ia menambahkan.