Kamis 15 Aug 2013 05:23 WIB

Mesir Terapkan Jam Malam di 14 Provinsi

Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Mesir pada Rabu memberlakukan jam malam harian di Kairo dan 13 provinsi lain di Mesir guna menangkal aksi kekerasan yang terus berkecamuk di negara itu sejak penggulingan presiden Mohamed Moursi.

Jam malam dimulai pada pukul 7 malam waktu setempat sebelum terbenamnya matahari dan berlaku hingga pukul 6 pagi, kata juru bicara pemerintah dalam pernyataan yang dibacakan di televisi nasional.

Aturan tersebut berlaku di sejumlah provinsi yang meliputi Kairo, Giza, Alexandria, Beni Sueif, Menya, Assiut, Beheira, Sinai Utara, Sinai Selatan dan Suez, tulis pernyataan itu.

Pemerintah Mesir kemudian menambahkan tiga provinsi lagi ; Ismailiya, Fayoum dan Qena ke dalam wilayah yang terkena jam malam, sehingga seluruhnya berjumlah 14 provinsi dari 27 provinsi di negara itu.

Aturan itu akan berlaku hingga satu bulan ke depan, kata pemerintah, setelah sebelumnya juga diumumkan status darurat nasional selama satu bulan penuh.Pemerintah menyatakan siapapun yang melanggar jam malam akan dijebloskan ke dalam penjara.

Pasukan keamanan Mesir pada Rabu mulai bergerak ke dua kamp protes terbesar di Kairo yang diduduki oleh para pendukung Moursi. Aksi tersebut mengakibatkan bentrokan yang segera berubah menjadi pertumpahan daerah dengan puluhan korban tewas.

Pasukan keamanan dari tentara dan polisi mulai melancarkan serangan terhadap pendukung presiden terguling Muhamad Mursi di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, dan Bundaran Al Nahdhah di Kairo Barat.

Gas air mata tebal menyelimuti Bundaran Rabiah, tank tempur dan panser bergerak dari Jalan Yusuf Abbas dan Jalan Tairan dari arah Jalan Salah Salim saat upaya tersebut berlangsung.

Serangan itu mulai dilancarkan sekitar pukul 7.00 waktu setempat atau sekitar pukul 12.00 WIB, yang diikuti sejumlah tembakan senjata berat yang menggelegar sehingga menyebabkan ribuan pengunjuk rasa termasuk perempuan dan anak-anak panik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement