REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kameramen untuk Sky News, Mick Deane dan reporter, Habiba Ahmed Abd Elaziz ikut tewas dalam kekerasan yang melanda Kairo saat pembubaran demonstrasi pendukung Muhammad Mursi pada Rabu (14/8).
Wartawan lainnya juga kena pukul dan ditahan pasukan keamanan selama bentrokan terjadi. Kameramen Sky News, Deane, 61 tahun, tengah bertugas meliput pembubaran demonstrasi ketika terbunuh.
Deane telah bekerja di Sky News selama 15 tahun untuk pos Washington lalu pindah ke Yerussalem. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kematiannya. Sky News menyatakan tidak ada anggota lain di tim-nya di Kairo yang terluka.
Media tersebut menyatakan duka cita dan penghormatan kepada Deane. "Saya sedih mendengar kematian kameramen Mick Deane, yang meliput kekerasan Mesir. Perasaan saya bersama dengan keluarganya dan tim Sky News," tulis Perdana Menteri Inggris, David Cameron dalam akun twitter-nya.
Reporter yang berbasis di Dubai, Habiba, 26 tahun tertembak dan tewas ketika terjadi kerusuhan di Kairo. Habiba merupakan reporter dari XPRESS, anak perusahaan Dubai's Gulf News. Dia tertembak di Kairo pada Rabu pagi.
Keluarganya mengatakan Habiba tertembak di Rabaa Al Adawiya Square. Editor-in-chief Gulf News, Abddul Hamid Ahmad mengatakan keluarga Habiba mengkonfirmasi kematiannya. "Semua anggota newsroom - XPRESS dan Gulf News terkejut. Mereka kecewa dan sangat sedih," ujar Ahmad dikutip Al-Arabiya.
Pembubaran massa pendukung Mursi di Kairo pada Rabu pagi menewaskan lebih dari 250. Sementara, ribuan lainnya terluka. Kekerasan tersebut mendapat kecaman dari dunia internasional.