Kamis 15 Aug 2013 11:58 WIB

AS Prediksi Pemerintah Mesir Tidak Akan Buat Perdamaian

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
John Kerry
Foto: AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk kekerasan berdarah di Mesir. Mereka menilai situasi yang dibuat oleh pemerintah Mesir tidak akan membuat resolusi damai. 

Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry dan Gedung Putih meminta pemerintah sementara di Kairo untuk mengakhiri krisis negara. Krisis tersebut dinilai kembali seperti kepemimpinan otoriter Hosni Mubarak selama 30 tahun. 

"Peristiwa hari ini menyedihkan dan mereka bertentangan dengan asipirasi Mesir untuk perdamaian, inklusi, dan demokrasi sejati," kata Kerry dikutip Al-Arabiya, Kamis (15/8). 

Menurutnya, kedua belah pihak yang berkonflik perlu menenangkan situasi dan menghindari kerugian lebih lanjut. Lebih dari 200 orang tewas dalam bentrokan pasukan keamanan dengan pendukung presiden yang digulingkan, Muhammad Mursi. 

Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengatakan kekerasan bertentangan dengan janji yang dibuat oleh pemerintah sementara Mesir. Sementara itu, pemerintahan Obama selalu menghindari penggulingan Mursi sebagai kudeta. 

Pembersihan dua kamp demonstrasi di Kairo pada Rabu (14/8) kemarin membuat ratusan warga sipil tewas. Ribuan orang dilaporkan terluka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement