REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kekacauan di Mesir meluas tidak hanya pada isu politik namun hingga isu agama. Massa yang diklaim dari pendukung Muhammad Mursi tiba-tiba merusak tiga gereja di Kairo pada Rabu (14/8) ketika polisi membubarkan demonstrasi.
Massa melempar bom molotov ke Gereja Mar Gergiss di Sohag, kota yang dihuni sebagian besar Kristen koptik. Bom tersebut membuat gereja terbakar.
Umat Kristen Koptik di Mesir mencapai 10 persen dari 84 juta penduduk Mesir. Otoritas keamanan mengatakan dua gereja yang diserang lainnya berada di provinsi el-Menia.
Dua gereja dilaporkan rusak karena terbakar. Kelompok hak asasi Koptik, Maspero Youth Union melaporkan kejadian serupa. Mereka menuduh pendukung Mursi melakukan pembalasan terhadap negara Kristen.
Di sisi lain, ratusan pendukung Mursi tewas saat pasukan keamanan membongkar paksa dua perkemahan demonstran di Kairo. Mereka telah berkemah selama enam pekan untuk menuntut pengembalian presiden Mursi.
Gereja Koptik dalam laporan AlArabiya, Rabu, mengatakan mereka berada di balik penggulingan Mursi. Pemimpin gereja Mesir, Patriark tawadros II terlihat berada di sisi Jenderal Abdel Fattah al-Sisi saat pengumuman kudeta militer pada 3 Juli 2013.