Kamis 15 Aug 2013 16:35 WIB

Pembicaraan Damai Israel-Palestina Digelar di Lokasi Rahasia

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Didi Purwadi
Yasser Abed Rabbo (kiri)
Foto: EPA/Salvatore Di Nolfi
Yasser Abed Rabbo (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Meski diliputi ketidakpastian, Palestina dan Israel akhirnya menggelar perundingan putaran pertama pada Rabu (14/8). Pertemuan tim negosiasi ini dilakukan secara rahasia dan menjadi kunci berakhirnya konflik yang berlangsung beberapa dekade.

Pejabat kedua belah pihak sengaja menjaga kerahasiaan lokasi pertemuan agar tak bocor ke media. Israel hanya merilis sebuah video yang menunjukan tim perunding kedua negara berjabat tangan dan melanjutkan pembicaraan hingga malam hari.

Meski begitu, tensi tinggi dan rendahnya kepercayaan antar kedua negara meliputi pertemuan ini. Pemerintah Israel awal pekan ini menyetujui rencana pembangunan ribuan unit pemukiman baru warga Yahudi.

Sementara itu, pertempuran antara Hamas dan Israel kembali terjadi di Jalur Gaza. Israel secara umum ingin membangun lebih dari tiga ribu rumah baru di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Hal ini memicu ketidakpastian dan ketidakpercayaan rakyat Palestina.

Pejabat Senior Palestina, Yasser Abed Rabbo, menyatakan Israel kemungkinan memasang tuntutan mustahil dalam perundingan ini. Tuntutan ingin melanjutkan kebijakan mencuri tanah Palestina berupa pembangunan pemukiman.

''Pembicaraan bisa berhenti setiap saat karena praktek-praktek Israel,'' ujar Rabbo, seperti dikutip dari Al Jazirah, Rabu (14/8).

Kepala tim negosiasi Israel, Tzipi Livni, sebelum pertemuan sempat berkicau di laman Facebook dia. Ia mengatakan akan melanjutkan misi penting untuk menciptakan kesepakatan damai demi memberikan rasa aman bagi Israel dan warganya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement