REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Pemerintah Denmark menanggapi keras konstelasi politik di Mesir. Perdana Menteri Denmark, Helle Thorning Schmidt, menghentikan bantuan pembangunan untuk 'Negeri Piramida' itu.
Keputusan itu menyusul tindakan represif pemerintahan sementara dan militer di Ibu Kota Kairo. Denmark adalah salah satu negara anggota Uni Eropa. Komunitas internasional di Benua Biru itu setuju mengutuk hilangnya ratusan nyawa pendukung Presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi, Rabu lalu.
Sikap konkrit Copenhagen ini resmi dikabarkan pada Rabu (14/8) waktu setempat. Menteri Pembangunan Denmark Christian Friss Bach, mengatakan Denmark punya komitmen menggiring demokrasi pada jalan semestinya. Kekerasan di Mesir adalah citra negatif bagi negara yang bersahabat.
''Kami sangat menyesal atas tragedi di sana (Mesir). Militer telah menyumbat perkembangan dan kemajuan demokrasi,'' ujar Friss Bach kepada surat kabar Berlingske seperti dilansir Ahram pada Kamis (15/8).